“Halo, siapa namamu?”
Sebuah pesan singkat yang hanya bertuliskan kalimat tanya tersebut mampir di handphone-ku. Dikirim dari nomor tak dikenal. Aku hanya membuka dan membaca pesan tersebut, tanpa membalasnya. Aku memang paling malas untuk membalas pesan dari nomor yang tak dikenal, apalagi hanya sekadar iseng seperti itu.
“Halo, siapa namamu?”
Pesan itu kembali masuk ke handphone-ku keesokkan harinya. Saat itu aku sedang berada dalam perjalanan pergi ke kampus. Aku pun hanya membuka dan membaca, tanpa membalas pesan itu lagi.
“Halo, siapa namamu?”
Lagi-lagi aku mengabaikan pesan itu. Sudah tiga hari berturut-turut pesan itu sampai di handphone-ku. Terpikir juga olehku kalau yang mengirimnya adalah temanku yang berniat iseng mengganggu. Tapi karena hari itu aku sedang sibuk di kampus, maka urusan pesan tersebut hilang dari pikiranku.
“Halo, siapa namamu?”
Hari keempat pesan tersebut masuk ke inbox handphone-ku. Dan aku masih sibuk, sehingga tidak sempat untuk memikirkan siapa orang yang telah mengirimkan pesan tersebut.
***
“Halo, siapa namamu?”
Aku sudah mengirimkan pesan tersebut selama lima hari, tapi tetap tidak ada tanggapan darinya. Aku tersenyum melihat dia membaca pesan yang masuk di handphone-nya. Wajahnya berkerut, berpikir, tapi kemudian tangannya memasukkan kembali handphone ke dalam tasnya. Aku tertawa keras, dan dia menatap curiga ke arahku.
“Jangan-jangan kamu yah yang mengirimkan pesan ga jelas itu ke handphone-ku?” tanyanya ketika sudah sampai di hadapanku.
Aku hanya tersenyum kepadanya. Dia mulai memicingkan matanya sambil menatap curiga. Aku menahan geli saat melihat tatapannya, kemudian aku mulai mendekatinya, “Iya, istriku. Hahahaha aku ingin tahu bagaimana reaksimu saat melihat pesan tersebut. Apakah kamu masih saja tidak mau membalas pesan dari nomor tak dikenal?” aku terkekeh melihat perubahan wajahnya yang menggemaskan.
“Dasar kamu iseng, untung aku tidak membalasnya,” dia mencubit lenganku dengan manja. “Tapi, aku mau tanya, dari sekian banyak kalimat tanya, mengapa kamu memilih kalimat tersebut untuk dikirimkan kepadaku?”
Aku mendekatkan mulutku di telinganya dan berbisik, “Karena aku suka saat kamu menyebutkan namamu.”
Bogor, 12 Januari 2012
Diikutsertakan dalam proyek #15HariNgeblogFF yang diadakan oleh Mbak @WangiMS dan Mas @momo_DM
kalau dapat sms seperti itu, paling saya balas : “ini siapa ya?”~ 😆
saya pribadi jarang bgt bales sms dari nomor ga dikenal. hehehe
aaaaaak, so sweeet!!! sukaaaa… ^_^
Alhamdulillah 🙂 terima kasiiiihh 🙂
romantis sekali
jebakan kancil 😀
untung ga dijawab
klo pas iseng dijawab, gimana tuh? xixixi
langsung muncul Pandji dan ngomong “Kena deh!”
kalau dijawab nanti pulsanya terpotong gak?:)
nggak kok, mbak. paling cuma minta transfer duit aja 😀
Ah… sweet 😀
Untung aja bukan sms premium. Hehe…
hahahaha udah ga jaman ahh sms premium
Sukaaaaaa ^^
“Karena aku suka saat kamu menyebutkan namamu.”
*meleleh
Hihi, Salam kenal ^^
😳
salam kenal jugaaa *jabat tangan*
Suka perspektifnya 🙂
Alhamdulillah, terima kasih 🙂
Untung saja tetap konsisten. Kalo nggak, bisa berabe deh suami istri itu 😀
Keren, Put 🙂
hahahaha urusan panjang kalo gt mah :p
hahaha cara jitu untuk ngetest! 😛
hehehehe
kalimat terakhinya cez banget.. haha
Aih..aih…co cwiiiiittt…
jiah~
judul sama tapi isi beda 😀
salam knal
Ahahaha so sweet 😀